topbella

Kamis, 28 April 2011

SIAPA YANG BERPARTISIPASI DAN MENGAPA ?

Kenapa setiap orang menghindari semua bentuk partisipasi politik atau berpartisipasi pada tingkat rendah. Mereka digambarkan sebagai :
Apatis, sinis,alienasi (terasing) dan anomi (terpisah)
Apati (masa bodoh):
Tidak punya minat atau tadak punya perhatian terhadap orang lain, situasi atau gejala2 pd umumnya atau ps khususnya

Ciri-ciri   apatis :
Ketidakmampuan untuk mengakui tanggung jawab pribadi atau untuk menyelidiki atau bahkan untuk menerima emosi dan perasaan sendiri, perasaan samar-samar dan yang  tidak dapat dipahami, rasa susah, tidak aman dan yang tidak dpt dipahami, rasa susah dan yang tidak  aman dan merasa terancam

Sinisme
(Robert Agger)
Kecurigaan yg buruk dari sifat manusia
Dan dengan bantuan suatu alat skala sikap yang dibuat untuk mengukur derajat terhadap mana para responden mereka bersikap sinis baik secara pribadi maupun secara politis

Alienasi
(Robert Lane)
Perasaan keterasingan seseorang dari politik dan pemerintahan masyarakat dan kecenderungan berfikir mengenai pemerintahan dan politik bangsa yang dilakukan oleh orang lain untuk orang-orang lain, mengikuti sekumpulan aturan-aturan yangg tdk adil

Anomi
(durkheim) oleh lane
Sebagai perasaan nilai dan ketiadaan arah dalam mana individu mengalami perasaan ketidakefektivan dan bahwa para penguasa bersikap tdk perduli yg mengakibatkan devaluasi drpd tujuan-tujuam dan hilangnya urgensi utk bertindak

Milbart, mensugestikan  bahwa partisipasi politik itu bervariasi berkaitan  dengan 4 faktor utama :
  1. Sejauhmana orang menerima perangsang politik
  2. Karakteristik pribadi seseorang
  3. Karakteristik sosial seseorang
  4. Keadaan politik atau lingkungan politik dimana seseorang dapat menemukan dirinya sendiri
Semakin peka atau terbuka seseorang terhadap perangsang politik lewat kontak pribadi dan organisatoris dan lewat media massa, makin besar kemungkinannya dia turut serta dalam kegiatan politik. Keterbukaan atau kepekaan ini kiranya berbeda dr satu org dengan orang lainnya., dan ini merupakan bagian dari proses sosialisasi politik
Rudolf Herbele,
4 masalah yg menyulitkan studi mengenai motif yang mendorong tingkah laku sosial dan perilaku politik
  1. Motif yang sebenarnya disembunyikan oleh individu dan si pengamat scr konsekuen disesatkan oleh hal-hal yang tampak sebagai informasi yang cermat
  2. Motif yang sesungguhnya mungkin tidak jelas bagi individu, dan dia mungkin merasionalisir tindakan sendiri sebelumnya, sesudah atau selama berlangsungnya peristiwa
  3. Motif yang sebenarnya mungkin tidak jelas, tidak hanya bagi individu yg tindakannya tengah diselidiki akan tetapi juga bagi orang lain yang telah dipengaruhi tindakannya
  4. Motif tanpa kecuali selalu kompleks dan sulit untuk diukur secara cermat
Kesulitan dalam meneliti motivasi, tidak menutup usaha untuk menganalisa kemungkinan adanya beberapa motif yang bereaksi
Weber mengemukakan 4 motif ;
  1. Yang rasional-bernilai, didasarkan atas penerimaan secara rasional akan nilai2 suatu kelompok
  2. Yang afektual-emosional, didasarkan atas kebencian atau entusiamsm terhadap suatu ide, organisasi atau individu
  3. Yang tradisional, didasarkan atas penerimaan norma tingkah laku individu dari suatu kelompok sosial
  4. Yang rasional-bertujuan didasarkan atas keuntungan pribadi
Robert  Lane
Partisipasi politik memenuhi 4 macam fungsi :
  1. Sebagai sarana untuk mengejar kebutuhan ekonomis
  2. Sebagai sarana untuk memuaskan suatu kebutuhan bagi penyesuaian sosial
  3. Sebagai sarana untuk mengejar nilai-nilai khusus
  4. Sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan bawah sadar dan kebutuhan psikologis tertentu

0 komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Foto Saya
Lina Octaviany
Mahasisiswi Jurusan Pend. Kewarganegaraan semester 6. Pada kampus yang bernuansa Religius STKIP Garut. Kelas 3A NIM 08611001
Lihat profil lengkapku