topbella

Kamis, 28 April 2011

PENGREKRUTAN POLITIK

Pengrekrutan politik ialah proses dengan mana individu-individu menjamin atau mendaftarkan diri untuk menduduki suatu jabatan.
Pengrekrutan merupakan proses dua arah dan sifatnya bisa formal maupun tidak formal
Proses dua arah krn individu-individu mungkin mampu mendapatkan kesempatan atau mungkin didekatioleh orang lain dan kemudian bisa menjabat posisi-posisi tertentu.
Pengrekrutan bisa formal ; kalau para individu direkrut dengan terbuka melalui cara institusional berupa seleksi ataupun pemilihan
Informal ; apabila para individunya direkrut secara prive (sendirian) tanpa melalui atau sedikit sekali melalui cara institusional.
Di Inggris
Dipisahkan antara jabatan politik dengan jabtan birokratis  dengan melembagakan satu doktrin netralitas politik bagi para administrator .
Pegawai sipil diangkat melalui badan organisasi politik yang netral diharapkan akan mempertahankan kenetralan politiknya dengan menghindarkan tingkatan kegiatan politik yang lebih tinggi dan dengan mengabdi secara tidak memihak kepada setiap pemerintahan tanpa mempersoalkan corak politik.
Jadi pemerintah bisa berganti-ganti patai yang berbeda pegawai sipil tetap berada dalam posnya.
Di amerika :
Partai yang berkuasa mengadakan perubahan personil secara ekstensif pada eselon yang lebih tinggi dari dinas sipil pada waktu memulai pemerintahan
Sistem ini meliputi perluasan pengawasan partai secara langsung terhadap jabatan politik administratif
Karena jabatan administratif ini merupakan sarana absah untuk memberikan rasa kesetiaan kepada partai
Pergantian personil ini sebagai  pembersihan
Sistem pengrekrutan politik :
  1. Seleksi pemilihan melalui ujian serta
  2. Latihan
Namun ada metode tertua yang dipergunakan untuk memperkokoh kedudukan pemimpin-pemimpin politik adalah dengan penyortiran atau penarikan undian  (di yunani kuno)
Metode lain untuk mencegah dominasi jabatan dari posisi-posisi berkuasa oleh orang atau kelompok individu tertentu adalah dengan giliran atau rotasi
Metode lain adalah perebutan kekuasaan dengan mengancamkan kekerasan (coup d’etat), revolusi, intervensi militer dari luar,  pembunuhan atau kerusuhan rakyat
Tadi cara pengrekrutan yang biasa diasosiasikan dengan perubahan-perubahan personel yang ekstensif
Cara lain yang sering diasosiasikan dengan pengrekrutan yang berkesinambungan dari tipe personil yangsama adalah patronage  (abad 18)
Yaitu suatu sistem penyuapan dan sistem korupsi yang rumit 
Ada hal lain dimana kenaikan pangkat dapat dibeli oleh individu-individu yang mencari jabatan.
Juga menjadi sistem dimana orang-orang dapat dibujuk untuk bertindak secara khusus dengan imbalan-imbalan hadiah
Patronage sifatnya mengekalkan tipe-tipe personil tertentu
Cara lain yang dapat memunculkan pemimpin-pemimpin alamiah  adanya pemilihan oleh suara anggota-anggota parlemen konservatif,  sistem politiknya tetap memaksakan sejumlah pembatasan kontekstual dengan cara mengurangi jumlah pemimpin-pemimpin konservatif potensial dari mana pilihan tersebut dimunculkan
Metode lain yang lebih terbatas dimana pemimpin-pemimpin yang ada dapat membantu pelaksanaan pengrekrutan tipe-tipe pemimpin tertentu adalah dengan jalan koopsi (pemilihan anggota-anggota baru)
Tepatnya meliputi pemilihan seseorang ke dalam suatu badan oleh anggota-anggota yang ada
-          Hak pilih
-          Voting
-           pemilihan pendahuluan
Teori pengrekrutan politik dari
- pareto
-          Mosca
-          Kedudukan kelas kelas atas dan bawah
-          Karl mark membantah
-          Kebaikan yang terorganisir bisa terkalahkan oleh kejahatan yang terorganisir.

SIAPA YANG BERPARTISIPASI DAN MENGAPA ?

Kenapa setiap orang menghindari semua bentuk partisipasi politik atau berpartisipasi pada tingkat rendah. Mereka digambarkan sebagai :
Apatis, sinis,alienasi (terasing) dan anomi (terpisah)
Apati (masa bodoh):
Tidak punya minat atau tadak punya perhatian terhadap orang lain, situasi atau gejala2 pd umumnya atau ps khususnya

Ciri-ciri   apatis :
Ketidakmampuan untuk mengakui tanggung jawab pribadi atau untuk menyelidiki atau bahkan untuk menerima emosi dan perasaan sendiri, perasaan samar-samar dan yang  tidak dapat dipahami, rasa susah, tidak aman dan yang tidak dpt dipahami, rasa susah dan yang tidak  aman dan merasa terancam

Sinisme
(Robert Agger)
Kecurigaan yg buruk dari sifat manusia
Dan dengan bantuan suatu alat skala sikap yang dibuat untuk mengukur derajat terhadap mana para responden mereka bersikap sinis baik secara pribadi maupun secara politis

Alienasi
(Robert Lane)
Perasaan keterasingan seseorang dari politik dan pemerintahan masyarakat dan kecenderungan berfikir mengenai pemerintahan dan politik bangsa yang dilakukan oleh orang lain untuk orang-orang lain, mengikuti sekumpulan aturan-aturan yangg tdk adil

Anomi
(durkheim) oleh lane
Sebagai perasaan nilai dan ketiadaan arah dalam mana individu mengalami perasaan ketidakefektivan dan bahwa para penguasa bersikap tdk perduli yg mengakibatkan devaluasi drpd tujuan-tujuam dan hilangnya urgensi utk bertindak

Milbart, mensugestikan  bahwa partisipasi politik itu bervariasi berkaitan  dengan 4 faktor utama :
  1. Sejauhmana orang menerima perangsang politik
  2. Karakteristik pribadi seseorang
  3. Karakteristik sosial seseorang
  4. Keadaan politik atau lingkungan politik dimana seseorang dapat menemukan dirinya sendiri
Semakin peka atau terbuka seseorang terhadap perangsang politik lewat kontak pribadi dan organisatoris dan lewat media massa, makin besar kemungkinannya dia turut serta dalam kegiatan politik. Keterbukaan atau kepekaan ini kiranya berbeda dr satu org dengan orang lainnya., dan ini merupakan bagian dari proses sosialisasi politik
Rudolf Herbele,
4 masalah yg menyulitkan studi mengenai motif yang mendorong tingkah laku sosial dan perilaku politik
  1. Motif yang sebenarnya disembunyikan oleh individu dan si pengamat scr konsekuen disesatkan oleh hal-hal yang tampak sebagai informasi yang cermat
  2. Motif yang sesungguhnya mungkin tidak jelas bagi individu, dan dia mungkin merasionalisir tindakan sendiri sebelumnya, sesudah atau selama berlangsungnya peristiwa
  3. Motif yang sebenarnya mungkin tidak jelas, tidak hanya bagi individu yg tindakannya tengah diselidiki akan tetapi juga bagi orang lain yang telah dipengaruhi tindakannya
  4. Motif tanpa kecuali selalu kompleks dan sulit untuk diukur secara cermat
Kesulitan dalam meneliti motivasi, tidak menutup usaha untuk menganalisa kemungkinan adanya beberapa motif yang bereaksi
Weber mengemukakan 4 motif ;
  1. Yang rasional-bernilai, didasarkan atas penerimaan secara rasional akan nilai2 suatu kelompok
  2. Yang afektual-emosional, didasarkan atas kebencian atau entusiamsm terhadap suatu ide, organisasi atau individu
  3. Yang tradisional, didasarkan atas penerimaan norma tingkah laku individu dari suatu kelompok sosial
  4. Yang rasional-bertujuan didasarkan atas keuntungan pribadi
Robert  Lane
Partisipasi politik memenuhi 4 macam fungsi :
  1. Sebagai sarana untuk mengejar kebutuhan ekonomis
  2. Sebagai sarana untuk memuaskan suatu kebutuhan bagi penyesuaian sosial
  3. Sebagai sarana untuk mengejar nilai-nilai khusus
  4. Sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan bawah sadar dan kebutuhan psikologis tertentu

PARTISIPASI POLITIK

Sosialisasi politik telah memperlengkapi seseorang dengan sebuah layar tanggapan yang dapat memberinya rangsangan politik yang berakibat pada partisipasi politik yaitu sampai sejauhmana dan sampai tingkat apa individu terlibat dalam sistem politik
Partisipasi politik adalah keterlibatan individu sampai pada bermacam2 tingkatan di dalam sistem politik. Aktivitas politik bisa bergerak dari ketidakterlibatan sampai dengan aktivitas jabatannya.

Proses Sosialisasi Politik telah bisa memperlengkapi seseorang dengan layar tanggapan yg dapat memberinya rangsangan politik . Akibat rangsangan tsb ada pengaruhnya pd tingkat partisipasi politik seseorang .
Partisipasi politik dapat ditinjau dari 4 sudut pandang :
1.Apa yang disebut Partisipasi Politik
2.Berapa luas Partisipasi Politik tersebut
3.Siapakah yang Berpartisipasi
4.Mengapa mereka berpartisipasi

Bentuk partisipasi politik (hierarki partai politik)
-Menduduki jabatan politik atau administratif
-Mencari jabatan politik atau administratif
-Keanggotaan aktif suatu orgsi politik
-Keanggotaan pasif suatu orgsi politik
-Keanggotaan aktif orgsi semu politik
-Keanggotaan pasif orgsi semu politik
-Rapat umum, demonstrasi
-Diskusi politik informal minat umum
-Voting (pemberian suara)
-Apathi total 

Partisipasi pada suatu tingkatan hierarkhi tidak merupakan prasyarat bagi partisipasi pada suatu tingkatan yg lebih tinggi . Partisipasi penuh dan tanggung jawab dari rakyat itu tidak bisa berlangsung secara otomatis. Hal ini disebabkan :
1.Terlalu kompleksnya susunan masyarakat modern dgn dimensi2 sosial dan politikyg saling melibat, dan sulit dipahami oleh org awam, shg org tdk tahu bgmn caranya berpartisipasi di medan politik 

2. orang merasa tidak berdaya scr fisik maupun ideologis utk memahami, terlebih lagi utk ikut mempengaruhi kejadian2 sosial dan politik 

3. org awam dan rakyat lebih banyak diperlakukan sebagai objek politik, konsumen politik dan pengikut politik yg patuh tanpa mampu memahami kedudukan pribadinya, fungsi politik, hak dan kewajibannnya di tengah struktur2 politik 

4.Biaya

5.Nyawa

6.Waktu

Mengenai Saya

Foto Saya
Lina Octaviany
Mahasisiswi Jurusan Pend. Kewarganegaraan semester 6. Pada kampus yang bernuansa Religius STKIP Garut. Kelas 3A NIM 08611001
Lihat profil lengkapku